Minggu, 31 Oktober 2010

Review jurnal 1



Review Jurnal 1
Tema                     : Kepusan Konsumen
Judul                     : PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP DAN PEMBELAJARAN
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN    KEMASAN MEREK “TEH BOTOL SOSRO" DI KAWASAN DEPOK

Penulis             : Mashadi

Tahun              : 2010


Latar Belakang Masalah

Bertahannya produk minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga saat ini, menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri sehingga tetap diminati konsumen. Hal inilah yang memicu penulis ingin mengetahui apa yang memengaruhi konsumen Teh Botol Sosro tetap memutuskan membeli Teh Botol Sosro, yang terutama yang berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri ditengah banyaknya tawaran produk-produk baru dengan aneka rasa dan kemasan yang unik-unik. Faktor-faktor perilaku konsumen tersebut
diantaranya dapat diuraikan pada faktor psikologis, meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap minuman dalam kemasan dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti "Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan Pembelajaran Konsumen terhadap Keputusan Pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di kawasan Depok”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
Motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen dapat memberi pengaruh kepada konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok. Perbedaan antara pendapat dengan harapan konsumen dapat terjadi dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok.

Tujuan

Tujuan penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah Mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian dan mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pendapat dengan harapan konsumen tentang keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro” di kawasan Depok.

Metodelogi

Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju). Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Depok yang terdiri dari enam kecamatan yaitu Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, dan Limo.


Teknik analisa data
Untuk perhitungan statistic dalam penelitian ini menggunakan program SPSS, adapun teknik analisa data diantaranya digunakan model validitas dan reliabilitas, analisa deskriptif, koefisien determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, koefisien korelasi parsial dan uji beda t-paired.

Model validitas digunakan untuk mengetahui kemampuan indikator-indikator suatu konstruk (variabel laten) untuk mengukur konstruk tersebut secara akurat. Reliabilitas (keandalan) digunakan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Tujuan utama dalam statistik deskriptif adalah berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data yang teliti dan didasarkan pada pernyataan keadaan.

Koefisien determinasi berganda merupakan suatu langkah penting dalam analisis regresi yang gunanya menentukan betapa baiknya garis regresi yang mewakili data. Artinya kita ingin menentukan bagaimana garis regresi cocok dengan data yang akan kita analisis.

Koefisien korelasi berganda atau uji F yaitu untuk menguji keberartian/signifikansi regresi secara keseluruhan. Koefisien korelasi parsial melalui uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen atau bebas secara individual (parsial) terhadap variabel dependen atau tidak bebas.

Uji t-paired digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel bebas. Dua sampel yang dimaksud disini adalah sampel yang sama namun mengalami proses pengukuran maupun perlakuan yang berbeda.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hasil uji validitas dan reliabilitas
Dari pengujian validitas dan reliabilitas variabel dapat diketahui bahwa nilai alpha positif dan lebih besar dari nilai kritis r product moment pada signifikansi 0,05 dengan nilai r tabel = 0.1843. Berikut adalah hasil uji validitas yang dilakukan secara pervariabel dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Hasilnya adalah variabel motivasi ada empat pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel persepsi ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel sikap ada empat pertanyaan valid dari empat pertanyaan, variabel pembelajaran ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan, keputusan pembelian ada tiga pertanyaan valid dari empat pertanyaan. Sedangkan dalam uji reliabitas hasilnya koefisien conbach alpha lebih besar dari nilai r tabel, artinya masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliable dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.


Analisa Deskriptif      

Diketahui total variabel memiliki total bobot sebesar 12839, dimana angka tersebut terletak pada posisi setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa konsumen setuju terhadap varibel motivasi, persepsi, sikap, dan pembelajaran mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Teh botol Sosro di kawasan Depok.

Hasil Regresi
Varibel keputusan pembelian dapat diterangkan oleh variabel bebas atau prediktornya yaitu motivasi, persepsi, sikap, dan pembelajaran, sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 57,2%, misalnya dari faktor pribadi yang meliputi gaya hidup dan kepribadian atau faktor sosial yang meliputi peran, status, dan sebagainya.

Sedangkan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,663 dapat diartikan bahwa antara variabel motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen secara signifikan mempunyai hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian dengan Standart Error of Estimate (SEE) adalah 1,438. Dimana makin kecil SEE akan membuat model persamaan semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

Dari uji Anova atau F test, dengan menggunakan signifikan (α) = 5 % diperoleh nilai F hitung 38,231 lebih besar dari nilai F tabel 2,650 jadidapat disimpulakan bahwa secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan variabel motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor motivasi, persepsi, sikap dan pebelajaran memiliki peranan yang cukup penting bagi konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman kemasan merek teh botol sosro.

Dari uji parsial atau T-Test dapat dijelaskan sebagai berikut;
a. Nilai constant (konstanta) dengan signifikan (α) = 5 % diperoleh t-hitung 0.815
    lebih rendah dari t tabel 1.972, artinya nilai konstanta tidak berpengaruh secara
    signifikan terhadap keputusan pembelian, karena nilai konstanta tidak berkaitan
    langsung dengan nilai keputusan pembelian konsumen.
b. Variabel X1 (motivasi) dengan signifikan (α) = 5 % diperolehi t-hitung 2.106 lebih
    besar dari t tabel 1.972, artinya variabel motivasi konsumen berpengaruh secara
    signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan motivasi
    memberikan pengaruh kepada konsumen atau dijadikan pertimbangan dalam
    melakukan pembelian minuman Teh botol Sosro.
c. Variabel X2 (persepsi) dengan signifikan (α) = 5 % diperoleh t-hitung 5.675 lebih
    besar dari t tabel 1.972, artinya variabel persepsi konsumen berpengaruh secara
    signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini juga menunjukkan persepsi
    dijadikan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian minuman
    kemasan merek Teh botol Sosro.
d. Variabel X3 (sikap) dengan signifikan (α) = 5 % diperoleh t-hitung 3.917 lebih
    besar dari t tabel 1.972, artinya variabel sikap konsumen berpengaruh secara
    signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan sikap dijadikan
    pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian minuman kemasan Teh
    botol Sosro.
e. Variabel X4 (pembelajaran) dengan signifikan (α) = 5 % diperoleh t-hitung 2.891
    lebih besar dari t tabel 1.972, artinya variabel pembelajaran konsumen berpengaruh
    secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan pembelajaran
    juga dijadikan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian minuman
    kemasan Teh botol Sosro.

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu,
1. Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran
    konsumen terhadap keputusan pembelian minuman kemasan merek Teh Botol
    Sosro di Kawasan Depok.
2. Ada perbedaan yang nyata antara pendapat dan harapan konsumen tentang
    keputusan pembelian. Artinya apa yang telah konsumen nikmati saat ini masih ada
    jarak dengan kondisi yang konsumen harapkan, dan ini menjadi pekerjaan rumah
    bagi produsen untuk memenuhi harapan dari konsumen.

SARAN

Bagi pengusaha atau produsen minuman merek Teh Botol Sosro harus selalu memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah. Untuk mempertahankan posisi di pasar, harus selalu melakukan market research terhadap produk pesaing yang beredar di pasar dan harga yang ada. Menurut Muhammad (2004) dalam mengantisipasi kondisi pasar dapat menggunakan growth strategy yaitu mengembangkan pasar yang telah dimiliki jika pangsa pasar yang ada masih luas. Hal yang harus mejadi
perhatian adalah kepuasan konsumen pada pasca pengambilan keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan.