Selasa, 08 November 2011

tulisan etika bisnis (2)


ema sundari
10208434
4ea10

MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

            Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
            Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
            Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
(1). Rendahnya sarana fisik,
(2). Rendahnya kualitas guru,
(3). Rendahnya kesejahteraan guru,
(4). Rendahnya prestasi siswa,
(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Mahalnya biaya pendidikan.
* Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
            Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
* Rendahnya Kualitas Guru
            Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasny. Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3). Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.* Rendahnya Kesejahteraan Guru
            Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel.
* Rendahnya Prestasi Siswa
            Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah.Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
* Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
            Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
* Mahalnya Biaya Pendidikan
            Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.

tulisan etika bisnis (1)

ema sundari
10208434
4ea10

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM ETIKA BISNIS

            Andaikan anda adalah seorang direktur teknik yang harus menerapkan teknologi baru. Anda tahu teknologi ini diperlukan dapat meningkatkan efisiensi industri, namun pada saat yang sama juga membuat banyak pegawai yang setia akan kehilangan pekerjaan, karena teknologi ini hanya memerlukan sedikit tenaga kerja saja. Bagaimana sikap anda? Dilema moral ini menunjukkan bahwa masalah etika juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.

INOVASI, PERUBAHAN DAN LAPANGAN KERJA
            Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama.
Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah
mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

PASAR DAN PEMASARAN
            Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang”. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

PENGURUS DAN GAJI DIREKSI
            Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

TANTANGAN MULTINASIONAL
            Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.

Sabtu, 05 November 2011

Tugas softskill Etika Bisnis (1)

EMA SUNDARI
10208434
4EA10
TUGAS ETIKA BISNIS


Pengertian Etika di Dalam Kehidupan Sehari-hari Maupun di Dunia Bisnis


Ø Pengertian Etika 

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti  juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah suatu pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (sansekerta), lebih menunjukkan dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah akhlak (arab), berartio moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirimuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
·         Drs. O.P. Simorangkir             : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
·         Drs. H. Burhanudin Salam      :   etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

Kehancuran atau keutuhan suatu bangsa sebenarnya terletak pada bagaimana pemahaman serta penerapan etika dan moral didalam masyarakatnya. Rumusan ini sebenarnya sudah diproklamirkan oleh pendahulu-pendahulu kita dijaman sebelum ini. Akan tetapi seiring dengan kemajuan jaman dan perkembangan pola pikir manusia praktek penerapan etika dan moral justru semakin sulit untuk diterapkan. Keragaman struktur sosial yang menyelimuti kepentingan-kepentingan individu dalam memperjuangkan suatu obsesi sepihak terutama obsesi untuk menguasai sangatlah kuat bersemayam didalam pikiran-pikiran manusia di jaman sekarang ini. Banyak sekali contoh-contoh kasus yang ada seperti peperangan antara Negara Israel dengan Negara Palestina yang sampai dengan saat ini konflik tersebut belum juga usai. Kemudian di Negara kita sendiri adanya konflik yang berkaitan dengan masalah keyakinan, masing-masing kelompok terutama kelompok yang merasa dirinya berkuasa menganggap sesat terhadap kelompok-kelompok lain yang tidak sepaham dengan pemikiran kelompok yang berkuasa tadi dan yang terjadi adalah langkah-langkah kekerasan yang berujung pengrusakan serta perpecahan antar sesama bangsa. Contoh diatas adalah sebagian kecil permasalahan-permasalahan yang ada dari bentuk tidak pahamnya terhadap etika dan moral yang menyebabkan cepat atau lambatnya proses kehancuran suatu bangsa tersebut. Masalah diatas dapat diatasi dengan aktualisasi etika dan moral yang sesungguhnya pada kehidupan ini.

Setiap aspek-aspek kehidupan manusia haruslah diwarnai dengan nilai-nilai etika. Tanpa adanya etika manusia akan berperilaku seperti hewan. Bukan hanya aspek toleransi saja akan tetapi lebih mencakup kepada hal-hal yang lebih luas lagi. Dunia politik misalnya, jika didalamnya terkandung etika nilai yang akan dihasilkan adalah kesejahteraan bersama. Dunia ekonomi jika didalamnya terkandung etika nilai yang akan dihasilkan adalah kemandirian. Dunia sosial jika didalamnya terkandung etika maka yang akan dihasilkan adalah kerukunan. Dan pada aspek budaya jika didalamnya terkadung etika maka nilai yang akan dihasilkan adalah kreativitas dan kebersamaan. Serta masih banyak lagi hal-hal yang semestinya nilai-nilai etika ada didalamnya.

Harus disadari bahwa manusia hidup berhadapan dengan moral-moral yang ada. Struktur moral dalam kehdiupan adalah: 1) Moral Individu, 2) Moral Keluarga, 3) Moral Masyarakat, 4) Moral Bangsa/Negara. Manusia tidak akan lepas dari ke empat moral ini. Tetapi yang harus disadari bahwa dari ke empat moral ini biasanya harus berjalan sesuai dengan segmennya. Penerapan moral individu tidak bisa diterapkan pada moral-moral yang lain, begitu seterusnya. Pada saat moral yang satu diterapkan ke moral yang lain maka potensi yang akan terjadi adalah konflik.

Ø Fungsi etika dalam tingkah laku dan pergaulan hidup manusia

Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik (karena itu ajaran moral), tapi etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik (karena itu ajaran moral), tapi etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral diperlukan karena:
(a)  Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan;
(b) Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional;
(c) Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.
Selama manusia berupaya mencari jati dirinya, eksistensi dirinya dan berada dalam suatu “ situasi “ kehidupan, manusia memerlukan semacam kompas moral, pegangan, dan orientasi kritis agar tidak terjebak, bingung atau ikut-ikutan saja dalam pluralisme moral yang ada dan terlebur dalam kehidupan yang nyata.
Peran etika menjadi nyata agar orang tidak mengalami krisis moral yang berkepanjangan. Etika dapat membangkitkan kembali semangat hidup agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan bijaksana melalui eksistensi, profesinya.

Contoh seperti etika dalam kehidupan kita sehari-hari terhadap orang tua, mulai dari cara bicara sampai tingkah laku kkita harus menggunakan etika yang berbeda. Etika harus ditempatkan berdasarkan tempat dan kegunaannya.

Contoh: Fungsi etika dalam pergaulan ilmiah
Etika keilmuan menyoroti bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan (belajar, melakukan riset dan sebagainya). Tanggung jawab mahasiswa dan ilmuan dipertaruhkan ketika ia dalam proses kegiatan ilmiahnya terutama dalam sikap kejujuran ilmiah.
Hal lain yang disoroti sebagai fungsi etika dalam pergaulan ilmiah adalah masalah bebas nilai. Bebas nilai adalah suatu posisi atau keadaan di mana seorang ilmuan (atau calon ilmuah/mahasiswa) yang memiliki hak berupa kebebasan dalam melakukan kegiatan ilmiahnya. Mereka boleh meneliti apa saja sejauh itu sesuai dengan keinginan atau tujuan penelitiannya.

Contoh: Fungsi etika profesi
Bagi seorang professional yang bergerak di bidang tertentu, etika profesi dituangkan ke dalam suatu bentuk yang disebut dengan ‘kode etik’. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Adapun peran kode etik adalah sebagai berikut:
Pertama, sebagai “kompas” moral, penunjuk jalan bagi si profesional yang berdasarkan nilai-nilai etisnya: hati nurani, kebebasan-tanggung jawab, kejujuran, kepercayaan, hak-kewajiban dalam bentuk pelayanan/jasa sebaik-baiknya terhadap kliennya.
Kedua, adanya kode etik akan melindungi klien dari perbuatan yang tidak profesional sehingga diharapkan dapat menjamin kepercayaan masyarakat (klien-klien) terhadap pelayanan yang diberikan oleh si profesional.
Kesimpulannya, etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Selain itu, etika juga bukan merupakan sistem norma yang langsung dapat membuat manusia menjadi lebih baik, melainkan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Peranan etika menjadi nyata ketika etika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tingkah laku dan pergaulan hidup manusia, pergaulan ilmiah, maupun dalam etika profesi.

Ø Peran Etika Dalam Dunia Bisnis

1. Bisnis berlangsung dalam konteks moral
Bisnis merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam masyarakat. Kita semua membeli barang dan jasa untuk tetap hidup atau setidak – tidaknya bisa hidup dengan lebih nyaman. Dan kita sendiri terlibat dalam produksi barang dan jasa yang dibutuhkan orang lain tersebut. Malah bisa dikatakan bahwa makin maju suatu masyarakat makin besar ketergantungan satu sama lain dibidang ekonomi.

2. Mengapa bisnis harus berlaku etis
Bisnis disini bukan hanya merupakan suatu bidang khusus dari kondisi manusia yang umum. Atas pertanyaan dalam bentuk umum ini dalam sejarah pemikir sudah lama diberikan tiga jawaban yaitu
-         Tuhan adalah hakim kita
-         Kontrak sosial
-         Keutamaan

3. Kode Etik perusahaan
Kode etik perusahaan mempunyai manfaat yang dapat dilukiskan sebagai berikut
-         Kode etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture.
-         Kode etik dapat membantu dalam menghilangkan grey area atau kawasan kelabu dibidang etika
-         Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya
-         Kode etik menyediakan bagi perusahaan – perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya kemungkinan untuk mengatur dirinya sendiri.
Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak faktor turut mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis. Antara lain ada faktor organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis, dan politik-sosial-kultural. Kompleks bisnis itu berkaitan langsung dengan kompleksitas masyarakat modern sekarang.

Ø Contoh etika dalam kegiatan bisnis:


1.      Sudut pandang ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar menukar, jual beli, memproduksi memasarkan, bekerja memperkerjakan dengan maksud memproleh untung.

2.      Sudut pandang moral
Dengan tetap mengakui peranan sentral dari sudut pandang ekonomis dalam bisnis, perlu segera ditambah adanya sudut pandang lain lagi yang tidak boleh diabaikan, yaitu sudut pandang moral.

3.      Sudut pandang hukum
Hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus kita lakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma hukum bahkan lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada saksi tertentu, bila terjadi pelanggaran.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga
  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Ø Etika Teleologi

Etika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik  dan membawa akibat yang baik dan berguna.
v  Dari sudup pandang  “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yant bertujuan untukmencari  kenikmatan dan kesenangan.
b.      Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.

v  Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika   teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri.
b.      Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak.

Ø Etika Deontologi

Etika Deontologi, berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri.
Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.

Sumber:


Kamis, 19 Mei 2011

Tugas Softskill RESENSI


Nama               : Ema Sundari
Kelas               : 3EA10
NPM               : 10208434
Mata Kuliah    : Softskill Bahasa Indonesia
RESENSI NOVEL
I.                   Identitas Novel
v  Judul                     : Hey Conchita !
v  Pengarang             : Marthino Andries
v  Penerbit                 : Kata Kita
v  Harga buku           : Rp. 37.000
v  Tebal buku            : 2 cm
v  Ukuran buku         : P 20 cm, L 13 cm
                                      
II.                Ikhtisar Cerita
      Conchita cewek kelas 1 SMA, dia memang benar-benar ngetop dan baik, dia terkenal karena cakepnya maupun badungnya. Suatu hari dia membajak sebuah kopaja karena kopaja tersebut terlalu lama mengetem. Tidak disangka peristiwa itu menyebabkan conchita menjadi seleb muda. Ternyata salah satu penumpang di kopaja tersebut adalah Ian Ferdinand, belakangan ini bintang sinetron yang ditaksir berat sama si tomboy yang suka ngocol ini. Dan merekapun berkenalan hingga suatu saat Ian meminta conchita menjadi kekasihnya. Tetapi conchita tidak menerimanya begitu saja, karena ia tahu bahwa Ian juga merupakan tipe cowok yang doyan ngelaba.

III.             Keunggulan Cerita
v  Menggunkan bahasa yang mudah dimengrti
v  Mudah dipahami jalah ceritanya
v  Ceritanya cukup lucu
IV.             Kelemahan Cerita
v  Ceritanya kurang menarik
v  Jalan ceritanya terlalu mudah dimengerti, sehingga membuat pembaca mudah bosan

V.                Unsur Intrinsik
v  Tema
v  Penokohan : Conchita                   : tomboy, baik, pintar, cantik
                     Ian Ferdinand          : perhatian, lucu
                     Supir Kopaja            : egois
                     Nola                         : sombong
                     Bi Ijah                      : baik, penyayang
Nama               : Ema Sundari
Kelas               : 3EA10
NPM               : 10208434
Mata Kuliah    : Softskill Bahasa Indonesia
RESENSI
I.                   Identitas Novel
Judul                     : Pantai dan Kehidupannya
Pengarang             : Edy Karsono
Penerbit                 : PT. INDAHJAYA Adipratama
Tahun terbit           : Cetakan tahun 2003
Kota terbit             : Bandung
Jumlah halaman     : 64

II.                Ikhtisar Buku
Edy Karsono ialah pengarang dari buku berjudul Pantai dan Kehidupannya yang mengungkapkan bahwa pantai itu manfaatnya bukan hanya sebagai tempat berekreasi, banyak sekali manfaat-manfaat pantai yang sangat penting bagi manusia. Contohnya saja dalam bidang ekonomi, pantai sangat bermanfaat bagi penduduk sekitarnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan. Selain sebagai mata
pencaharian, pantai juga banyak sekali makhluk hidup yang hidup di sana yang memilki berbagai manfaat yang beragam. Misalnya burung-burung laut yang bisa diambil telur dan dagingnya. Siput, udang, lokan, tiram, dan remis untuk dimakan atau dijual ke pasar. Anjing laut yang bisa dimanfaatkan dagingnya untuk dimakan dan bulunya untuk bahan pakaian orang-orang kaya di kota-kota besar.

Buku ini juga bukan hanya sekedar menjelaskan manfaat-manfaat pantai saja, melainkan buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana sejarahnya pantai, apa saja bencana yang dapat terjadi di pantai, mengapa pantai harus dijaga kelestariannya, dan juga contoh-contoh negara yang menyalahgunakan pantai sehingga menyebabkan pantai dan makhluk hidup di sekitarnya menjadi terganggu.

Selain itu pula, buku ini juga menceritakan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup di pantai, mulai dari kebiasaannya, caranya hidup dan mencari makan, caranya menghindari pemangsanya, dan lain-lain hal yang dapat kalian pelajari dari buku ini.
Buku ini juga menjelaskan dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Walaupun disajikan dalam kalimat simpel yang sederhana, buku ini tidak menyajikan gambar-gambar berwarna melainkan hitam-putih saja namun relevan dengan topik yang dibicarakan dan cukup memberi gambaran informasi yang jelas. Itulah yang menyebabkan buku ini terasa sedikit membosankan, namun sangat berguna bagi kita.

III.             Keunggulan Cerita
v  Informatif, lengkap, dan logis
v  Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan yang membacanya
v  Terdapat gambar yang relevan

IV.             Kelemahan Cerita
v  Desainnya tidak menarik
v  Gambar yang disajikan tidak berwarna