Nama : Ema Sundari
Kelas : 3EA10
NPM : 10208434
Mata Kuliah : Softskill Bahasa Indonesia (tulisan ke 2)
Zat Aditif Alami
Untuk yang alami, bahan bahan tersebut berasal dari alam dan tidak berefek samping. Berikut contoh-contohnya :
1. Zat Pewarna
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya.
Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat, warna merah dari daun jati, dan warna kuning merah dari wortel. Karena jumlah pilihan warna dari zat pewarna alami terbatas maka dilakukan upaya menyintesis zat pewarna yang cocok untuk makanan dari bahan-bahan kimia.
2. Zat Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman.
Zat pemanis alami. Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi.
3. Zat Pengawet
Ada sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk dimakan atau diminum walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara menambahkan zat aditif kelompok pengawet (zat pengawet) ke dalam makanan dan minuman. Zat pengawet adalah zatzat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri/ jamur. Karena penambahan zat aditif, berbagai makanan dan minuman masih dapat dikonsumsi sampai jangka waktu tertentu, mungkin seminggu, sebulan, setahun, atau bahkan beberapa tahun. Dalam makanan atau minuman yang dikemas dan dijual di toko-toko atau supermarket biasanya tercantum tanggal kadaluarsanya, tanggal yang menunjukkan sampai kapan makanan atau minuman tersebut masih dapat dikonsumsi tanpa membahayakan kesehatan.
Zat pengawet alami berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.
4. Zat Penyedap Cita Rasa
Di Indonesia terdapat begitu banyak ragam rempahrempah yang dipakai untuk meningkatkan cita rasa makanan, seperti cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, laos, kunyit, bawang, dan masih banyak lagi yang lain. Melimpahnya ragam rempah-rempah ini merupakan salah satu sebab yang mendorong penjajah Belanda dan Portugis tempo dulu ingin menguasai Indonesia. Jika rempah-rempah dicampur dengan makanan saat diolah, dapat menimbulkan cita rasa tertentu pada makanan.
Source:http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-zat-aditif alami.html#ixzz1JgWfLZy8
Pengoreksian penulisan yang kurang tepat:
1. Berikut contoh-contohnya : lebih baik ditulis “Berikut contohnya” sehingga tidak ada pengulangan kata.
2. ekstra bagian-bagian tumbuhan tertentu: bisa ditulis “ ekstra dari bagian tumbuhan tertentu.
3. Zat pemanis alami. Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan: sebaiknya ditulis “ Zat pemanis alami ini dapat diperoleh dari tumbuhan”.
4. Zat pemanis dapat pula diperoleh dari buahbuahan dan madu. : dapat ditulis “Zat pemanis pula diperoleh dari buah-buahan dan madu ”
5. Zat pengawet adalah zatzat yang sengaja ditambah pada bahan makanan : sebaiknya “Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar